Surat Pemberitahuan (SPT) |
Sebelumnya kita telah membahas tentang Alur Kerja KUP, saat ini kita perlu mengetahui lebih dalam mengenai Surat Pemberitahuan (SPT).
Wajib Pajak harus mengisi SPT dengan benar, lengkap dan jelas, dalah bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tempat WP terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh DJP.
Atau secara sederhana, SPT adalah surat pemberitahuan yang dihitung WP tentang informasi pajak kepada KPP (Kantor Pelayanan Pajak).
Fungsi SPT bagi wajib pajak adalah:
1. Melaporkan jumlah pajak terhutang
2. Sarana mempertanggungjawabkan pemotongan dan pemungutan pajak
3. Sarana pelaporan penghasilan yang merupakan objek pajak, bukan objek pajak dan objek pajak final
4. Sarana pelaporan harta dan kewajiban
Ada 2 jenis Surat Pemberitahuan (SPT) yaitu:
1. SPT Tahunan, adalah SPT yang dilaporkan setiap tahunnya.
2. SPT Masa (Bulanan), adalah SPT yang dilaporkan setiap masa pajak (bulan pajak).
Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan terdiri dari:
a. SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan
b. SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi
Surat Pemberitahuan (SPT) Masa terdiri dari:
a. SPT Masa PPh Pasal 21 dan Pasal 26
b. SPT Masa PPh Pasal 22
c. SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26
d. SPT Masa PPh Pasal 25
e. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2)
f. SPT Masa PPh Pasal 15
g. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
h. SPT Masa PPN bagi Pemungut
i. SPT Masa PPN bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) Pedagang Eceran yang menggunakan nilai lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak
j. SPT Masa Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Batas Waktu Pembayaran dan Penyampaian SPT
Jenis
SPT Tahunan
|
Batas
Waktu Pembayaran (PPh Pasal 29)
|
Batas
Waktu Penyampaian
|
Tahun
pajak 2008 s.d. sekarang
|
||
PPh
Badan
|
Tanggal
30 April
|
4
bulan setelah akhir tahun pajak (tgl 30 April)
|
PPh
Orang Pribadi
|
Tanggal
31 Maret
|
3
bulan setelah akhir tahun pajak (tgl 31 Maret)
|
Jenis
SPT Masa
|
Batas
Waktu Pembayaran
|
Batas
Waktu Penyampaian
|
PPh
Pasal 21/26
|
Tgl
10 bulan berikutnya
|
Tgl
20 bulan berikutnya
|
PPh
Pasal 22
|
Tgl
10 bulan berikutnya
|
Tgl
20 bulan berikutnya
|
PPh
Pasal 23/26
|
Tgl
10 bulan berikutnya
|
Tgl
20 bulan berikutnya
|
PPh
Pasal 25
|
Tgl
15 bulan berikutnya
|
Tgl
20 bulan berikutnya
|
PPh
Pasal 4 ayat (2)
|
Tgl
10 bulan berikutnya (dipungut)
Tgl
15 bulan berikutnya (disetor sendiri)
|
Tgl
20 bulan berikutnya
|
PPh
Pasal 15
|
Tgl
10 bulan berikutnya (dipungut)
Tgl
15 bulan berikutnya (disetor sendiri)
|
Tgl
20 bulan berikutnya
|
Pajak
Pertambahan Nilai (PPN)
|
Akhir
bulan berikutnya sebelum penyampaian SPT Masa
|
Akhir
bulan berikutnya
|
PPN
bagi Pemungut
|
Pada
hari yang sama dengan pembayaran (bendaharawan)
Tgl
15 bulan berikutnya (pemungut selain bendaharawan)
|
Tgl
20 bulan berikutnya
|
Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
|
Tgl
10 bulan berikutnya
|
Tgl
20 bulan berikutnya
|
Contoh ilustrasi:
- SPT Masa PPh Pasal 21/26 periode Mei 2013, batas waktu pembayarannya ke bank/ kantor pos adalah Tgl 10 Juni 2013 dengan melampirkan SSP (Surat Setoran Pajak) rangkap 4 (empat), dan batas waktu penyampaian laporan SPT (disertai bukti SSP) ke KPP adalah Tgl 20 Juni 2013.
Semoga bermanfaat. Baca juga tentang Alur Kerja KUP dan Hak & Kewajiban Wajib Pajak.
No comments:
Post a Comment
Ayo berikan komentar Anda..