Wednesday, May 29, 2013

Kisah Sukses Usaha Minyak Gosok Cap Tawon

KEEPING THE OLD SCHOOL (Lestarikan Ciri Khas)

Minyak Gosok Cap Tawon
Eddy Mattualy
Suksesnya produk Minyak Gosok Cap Tawon dari generasi ke generasi menyibukkan Eddy Mattualy dan Yelly Kabo dalam memerangi para imposter.

SIAPA TAK KENAL MINYAK GOSOK CAP TAWON atau yang lebih populer dengan nama “Minyak Tawon”? Siapa pula yang tahu bahwa tak ada unsur tawon dalam Minyak Gosok Cap Tawon? Eddy Mattualy dan Yelly Kabo, pasangan suami-istri penerus bisnis keluarga ini menjelaskan bahwa rahasia minyak yang berkhasiat untuk mengatasi banyak penyakit ini terletak pada ramuannya yang dirahasiakan.

“Sampai hari ini, hanya saya, suami saya, dan anak tertua saya yang mengerti bagaimana cara membuat ramuan minyak tawon. Setelah ramuannya dibuat, barulah karyawan kami bekerja untuk memproduksinya ke dalam botol-botol”, ujar Yelly Kabo yang sejak tahun 80-an berperan besar dalam aspek pemasaran minyak gosok legendaris dari Makassar ini.

Dipoduksi di Makassar, Minyak Gosok Cap Tawon diedarkan ke seluruh Indonesia dengan jumlah produksi berkisar 10 ribu botol per hari. Di luar negeri, Singapura dan Hongkong adalah dua negara diantara negara-negara di wilayah Asia yang setia memasok minyak tawon. Selain ke beberapa negara di kawasan Asia, pemasaran minyak dengan aroma khas ini juga merambah hingga ke Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat sehubungan dengan permintaan yang tinggi dari orang-orang Indonesia yang menetap di negara-negara itu.

Memasuki usianya yang ke-100 akhir Desember lalu, PT Tawon Jaya Makassar kian agresif merambah pasar. Namun, tidak seperti produk tradisional lain yang perlu dimodifikasi agar bisa diterima zaman, minyak tawon justru sebaliknya. Kemasan minyak tawon sengaja dibiarkan seperti aslinya agar tetap lestari di pasar. Tampilannya yang ‘begitu-begitu saja’ justru menyelamatkan produk ini dari zaman ke zaman.

“KAMI PERNAH MENCOBA MENGUBAH KEMASAN AGAR TERLIHAT LEBIH MODERN, TAPI ORANG-ORANG JUSTRU TIDAK MENGENALNYA DAN MENGANGGAP KEMASAN BARU ITU SEBAGAI PRODUK PALSU. Di Hongkong, misalnya, kami tetap mempertahankan tutup gabus karena pembeli disana tidak akan membeli minyak tawon dengan tutup plastik karena mereka anggap barang tiruan”, ujar Eddy Mattualy mengenai tampilan “old school” produknya sebagai bagian dari strategi pemasaran.

Namun, tentu setiap kesuksesan memiliki bayangan kegelisahannya masing-masing. Dalam hal minyak tawon, popularitasnya yang hampir identik dengan minyak gosok itu sendiri membuat produk klasik ini memiliki banyak imposter dalam negeri. Hingga kini, Eddy dan keluarga besarnya masih terus sibuk memerangi produk-produk tiruan minyak tawon yang berani memasang harga lebih rendah untuk merusak pasar Minyak Gosok Cap Tawon. Eddy mengatasinya dengan beberapa cara, diantaranya dengan memasang hologram tiga dimensi sebagai penanda keaslian produknya.

Minyak Gosok Cap Tawon pertama kali diluncurkan oleh Lie A Liat (kakek dari Eddy Mattualy) pada tahun 1912 dengan nama Toko Obat Boo Loeng. Perusahaan keluarga ini terus membesar seiring dengan peredarannya yang menjangkau wilayah di luar Makassar. Dari perusahaan keluarga yang hanya terdiri dari belasan karyawan,  Minyak Gosok Cap Tawon kini melibatkan lebih dari 100 karyawan untuk memproduksi minyak tawon standar (tutup merah), minyak tawon special (tutup putih), dan balsem cap tawon.

Kini Eddy telah mempersiapkan generasi kepemimpinan perusahaannya ke generasi ke-4. Putra tunggalnya, Yupic Matually siap meneruskan roda perusahaan dengan nilai-nilai yang selama ini dijalankan dan dibuktikan oleh para leluhurnya.

“Tentu saya berharap perusahaan ini akan terus berkembang ke depannya dengan nilai-nilai yang selama ini kami emban, yaitu kejujuran, kelugasan, dan kerja keras”, ujar nasabah setia Mandiri Prioritas ini dengan penuh optimisme.

Sumber: Majalah Mandiri Prioritas Volume I  – 2013 “A Tribute of to Classicism”

    Melalui ulasan Profil usaha diatas, dijelaskan bahwa dengan melestarikan atau mempertahankan keaslian produk juga merupakan salah satu strategi pemasaran. Hal itu tergantung bagaimana komitmen dari pengusaha untuk memperoleh merk dagang yang melekat di masyarakat luas. Dalam hal ini Minyak Gosok Cap Tawon tidak terlalu berinovasi dalam bentuk kemasan ataupun ramuan yang terkandung di dalamnya, bukan disebabkan oleh kelesuan ataupun tidak adanya ide baru, melainkan model asli produk yang begitu melekat di benak masyarakat luas. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa setiap usaha baik dalam bentuk barang maupun jasa tidak harus selalu melakukan perubahan ataupun inovasi yang berlebihan. Inovasi dapat dilakukan dengan pertimbangan apakah dapat diterima oleh pasar. Dengan mempertahankan ciri khas produk atau pelayanan dapat menjadi nilai tambah yang membedakan usaha kita dengan usaha yang lainnya.

No comments:

Post a Comment

Ayo berikan komentar Anda..