Saturday, May 25, 2013

Kisah Sukses Pebisnis Asal Kalimantan di Jakarta


Bandisyah
The Classic True Trader (Pedagang Klasik Sejati)

Merantau jauh dari Kalimantan Barat, Bandisyah kini hidup dalam mimpi klasik setiap perantau yang ingin menuai sukses di Jakarta.

‘TAK ADA LANGIT MILIK KITA SENDIRI’, Pepatah lama orang Kalimantan Barat ini mungkin bisa menjadi sepenggal gambaran perjalanan Bandisyah. Pepatah yang mengandung nasihat untuk beradaptasi di tanah rantau ini mengiringi jejak suksesnya sebagai seorang pedagang yang bergerak di bidang cat dan bahan-bahan bangunan.        
            Daripada memilih kata ‘pengusaha’, ia lebih suka menggunakan kata ‘pedagang’, untuk menggambarkan profesinya. Pria kelahiran Nanga Pinoh ini meninggalkan kampung halamannya menuju Jakarta di 1975, dimana ia pada awalnya memulai peruntungannya dengan bermacam jenis barang dagangan. Sebelum menggeluti bidang yang akhirnya menjadi jalan hidupnya, Bandisyah sempat pula bekerja paruh waktu sebagai pemasang instalasi televisi kabel di sebuah stasiun televisi terkemuka. Namun keberuntungan baru nampak berpihak padanya ketika ia memutuskan untuk membuka toko cat.

          Berkat ketekunan dan kemampuannya beradaptasi dengan ‘langit setempat’, Bandisyah pelan-pelan berhasil membesarkan usaha yang nampak telah ditakdirkan untuknya. Sukses sebagai pedagang cat, ia melebarkan kategori barang dagangannya ke bahan-bahan bangunan. Dari sini tokonya kian dikenal di seputaran Condet, Jakarta Timur dengan nama Toko Gunung Mas, satu dari sedikit toko bangunan yang masih kokoh berdiri selama lebih dari 20 tahun.
           
    Tanpa menghilangkan penghormatan atas kata ‘pengusaha’, figur Bandisyah justru membangkitkan citra klasik pada kata ‘pedagang’ sebagai profesi yang lugu, jujur, dan tidak harus terlihat mentereng. Ia terlihat menyambut tamu-tamunya dari majalah Mandiri Prioritas dengan keramahan yang asli, kerendah-hatian yang tidak dibuat-buat, dan menunjukkan perilaku seperti seorang pedagang yang benar-benar ingin menyenangkan pembelinya.

     “SAYA INI ORANG OTODIDAK, JADI SAYA TIDAK MENGERTI BAGAIMANA CARA MENJAWAB PERTANYAAN SOAL FILOSOFI BISNIS YANG SAYA JALANKAN. MENURUT SAYA YANG PENTING BAGI SETIAP PEDAGANG ADALAH KETEKUNAN UNTUK MENJALANI APA YANG DIA PERCAYA. SAYA RASA ITU YANG MENJADI MODAL UTAMA SAYA SELAMA INI,” ujar ayah 2 orang putra dan seorang putri ini apa adanya.

         Di luar kegiatan bisnis, pedagang yang sering mondar-mandir Jakarta-Kalbar ini memiliki kegemaran yang tidak terbilang murah. Di atap rumahnya, ia menciptakan sebuah kebun yang dihiasi tanaman-tanaman kesukaannya seperti jeruk Bali diantara tanaman pisang dan pohon mangga. Di bagian atap ini pula ia membuat 2 kolam ikan yang tampak terawat dengan baik. Kolam pertama diisi dengan puluhan ikan Koi berukuran sedang, dan kolam yang lain diisi dengan ikan Jelawat, yaitu jenis ikan berwarna hitam yang secara khusus ia datangkan dari Kalimantan Barat.

     Di atap rumahnya yang hijau inilah Bandisyah sering menghabiskan waktu di sela-sela kesibukannya mengelola bisnisnya yang bersahaja. Berkebun dan memelihara ikan merupakan kegiatan yang telah ia gemari sejak lama. Meski mengelak disebut sebagai pemelihara ikan Koi profesional, pria berdarah Tionghoa ini mengaku sering bertandang ke kompetisi ikan Koi tingkat internasional, walau keikutsertaannya hanya sebatas penonton saja.

      Kini usahanya dikembangkan pula oleh putra sulungnya yang juga membuka toko bangunan di wilayah yang sama. Sebagai pedagang yang bersahaja, ia merupakan nasabah setia Mandiri Prioritas, layanan priority banking yang senantiasa mengikuti jejak langkah bisnis sederhananya.

Sumber: Majalah Mandiri Prioritas Volume I  - 2013 “A Tribute of to Classicism”


        Dari Profil usaha diatas, seorang perantau dapat sukses di kota lain (bahkan di ibukota) disebabkan adanya tekad dan semangat pantang menyerah dalam dirinya. Tidak ada yang instan dalam memulai segala sesuatu, karena itu dibutuhkan ketekunan dan juga dibarengi dengan doa untuk meraih cita-cita dan kesuksesan. Kita tidak pernah tahu apa yang menjadi jalan hidup terbaik bagi masa depan kita, seperti beliau yang sebelum sukses di bidang cat dan bahan bangunan, sempat menjadi pemasang instalasi televisi kabel. Tentu saja tidak berbanding lurus dengan usaha yang beliau tekuni saat ini. Melalui ulasan diatas, dapat disimpulkan bahwa apapun yang kita yakini dalam hidup kita, jalani dengan tekun dan semangat. Tidak ada seorangpun yang dapat memotivasi diri kita lebih dari pada diri kita sendiri. Dan senantiasa berdoa untuk meminta rahmat kepada Tuhan agar dibimbing dan diberikan petunjuk untuk menuju kesuksesan.

No comments:

Post a Comment

Ayo berikan komentar Anda..