Merantau jauh
dari Kalimantan Barat, Bandisyah
kini hidup dalam mimpi klasik setiap perantau yang ingin menuai sukses di Jakarta .
‘TAK ADA LANGIT
MILIK KITA SENDIRI’, Pepatah lama orang Kalimantan Barat ini mungkin bisa menjadi sepenggal gambaran perjalanan Bandisyah. Pepatah yang mengandung
nasihat untuk beradaptasi di tanah rantau ini mengiringi jejak suksesnya
sebagai seorang pedagang yang bergerak di bidang cat dan bahan-bahan bangunan.
Daripada memilih kata ‘pengusaha’,
ia lebih suka menggunakan kata ‘pedagang’, untuk menggambarkan profesinya. Pria
kelahiran Nanga Pinoh ini meninggalkan kampung halamannya menuju Jakarta di 1975, dimana
ia pada awalnya memulai peruntungannya dengan bermacam jenis barang dagangan.
Sebelum menggeluti bidang yang akhirnya menjadi jalan hidupnya, Bandisyah
sempat pula bekerja paruh waktu sebagai pemasang instalasi televisi kabel di
sebuah stasiun televisi terkemuka. Namun keberuntungan baru nampak berpihak
padanya ketika ia memutuskan untuk membuka toko cat.
Berkat ketekunan dan kemampuannya
beradaptasi dengan ‘langit setempat’, Bandisyah pelan-pelan berhasil
membesarkan usaha yang nampak telah ditakdirkan untuknya. Sukses sebagai
pedagang cat, ia melebarkan kategori barang dagangannya ke bahan-bahan
bangunan. Dari sini tokonya kian dikenal di seputaran Condet, Jakarta Timur
dengan nama Toko Gunung Mas, satu dari sedikit toko bangunan yang masih kokoh
berdiri selama lebih dari 20 tahun.
Tanpa menghilangkan penghormatan
atas kata ‘pengusaha’, figur Bandisyah justru membangkitkan citra klasik pada
kata ‘pedagang’ sebagai profesi yang lugu, jujur, dan tidak harus terlihat
mentereng. Ia terlihat menyambut tamu-tamunya dari majalah Mandiri Prioritas dengan keramahan yang asli, kerendah-hatian yang
tidak dibuat-buat, dan menunjukkan perilaku seperti seorang pedagang yang
benar-benar ingin menyenangkan pembelinya.
“SAYA INI ORANG OTODIDAK, JADI SAYA
TIDAK MENGERTI BAGAIMANA CARA MENJAWAB PERTANYAAN SOAL FILOSOFI BISNIS YANG
SAYA JALANKAN. MENURUT SAYA YANG PENTING BAGI SETIAP PEDAGANG ADALAH KETEKUNAN
UNTUK MENJALANI APA YANG DIA PERCAYA. SAYA RASA ITU YANG MENJADI MODAL UTAMA
SAYA SELAMA INI,” ujar ayah 2 orang
putra dan seorang putri ini apa adanya.
Di luar kegiatan bisnis, pedagang
yang sering mondar-mandir Jakarta-Kalbar ini memiliki kegemaran yang tidak
terbilang murah. Di atap rumahnya, ia menciptakan sebuah kebun yang dihiasi
tanaman-tanaman kesukaannya seperti jeruk Bali
diantara tanaman pisang dan pohon mangga. Di bagian atap ini pula ia membuat 2
kolam ikan yang tampak terawat dengan baik. Kolam pertama diisi dengan puluhan
ikan Koi berukuran sedang, dan kolam yang lain diisi dengan ikan Jelawat, yaitu
jenis ikan berwarna hitam yang secara khusus ia datangkan dari Kalimantan
Barat.
Di atap rumahnya yang hijau inilah
Bandisyah sering menghabiskan waktu di sela-sela kesibukannya mengelola
bisnisnya yang bersahaja. Berkebun dan memelihara ikan merupakan kegiatan yang
telah ia gemari sejak lama. Meski mengelak disebut sebagai pemelihara ikan Koi
profesional, pria berdarah Tionghoa ini mengaku sering bertandang ke kompetisi
ikan Koi tingkat internasional, walau keikutsertaannya hanya sebatas penonton
saja.
Kini usahanya dikembangkan pula oleh
putra sulungnya yang juga membuka toko bangunan di wilayah yang sama. Sebagai
pedagang yang bersahaja, ia merupakan nasabah setia Mandiri Prioritas, layanan priority banking yang senantiasa mengikuti jejak langkah bisnis sederhananya.
Sumber:
Majalah Mandiri Prioritas Volume I
- 2013 “A Tribute of to Classicism”
Dari Profil usaha diatas, seorang perantau dapat sukses di kota lain (bahkan di ibukota) disebabkan adanya tekad dan semangat pantang menyerah dalam dirinya. Tidak ada yang instan dalam memulai segala sesuatu, karena itu dibutuhkan ketekunan dan juga dibarengi dengan doa untuk meraih cita-cita dan kesuksesan. Kita tidak pernah tahu apa yang menjadi jalan hidup terbaik bagi masa depan kita, seperti beliau yang sebelum sukses di bidang cat dan bahan bangunan, sempat menjadi pemasang instalasi televisi kabel. Tentu saja tidak berbanding lurus dengan usaha yang beliau tekuni saat ini. Melalui ulasan diatas, dapat disimpulkan bahwa apapun yang kita yakini dalam hidup kita, jalani dengan tekun dan semangat. Tidak ada seorangpun yang dapat memotivasi diri kita lebih dari pada diri kita sendiri. Dan senantiasa berdoa untuk meminta rahmat kepada Tuhan agar dibimbing dan diberikan petunjuk untuk menuju kesuksesan.
No comments:
Post a Comment
Ayo berikan komentar Anda..